Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

1.4.a.10.1 AKSI NYATA BUDAYA POSITIF

Gambar
PENERAPAN BUDAYA POSITIF 5R (RAJIN, RUKUN, RAMAH, RIANG, RAWAT) PADA ANAK USIA DINI SAAT KEGIATAN BERMAIN BELAJAR BERSAMA TK 'AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 4 LAWANG Oleh: Filailatut Tasrika, S.Pd . CGP -2 Kabupaten Malang LATAR BELAKANG Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar. PAUD merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesepian dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal. Salah satu lembaga formal adalah taman kanak- kanak (TK). Pendidikan di TK menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan 6 (enam) aspek perkembangan, antara lain: Nilai agama dan moral, Fisik Motorik, Kognitif, Bahasa, Sosial emosional dan seni, sesuai dengan keunikan dan tahap tahap perkembangan sesuai kelompok u

KONEKSI ANTAR MATERI 1.4.a.9 - BUDAYA POSITIF (Keterkaitan Materi Modul 1)

Gambar
  Oleh: Filailatut Tasrika, S.Pd CGP - Angkatan 2- Kabupaten Malang Gambar: Peta konsep keterkaitan antar materi modul 1 KETERKAITAN ANTAR MATERI Filosofi Ki Hadjar Dewantara Pendidikan merupakan tempat persemaian benih benih kebudayaan, bergerak dinamis, dengan keberagaman, sesuai kodrat alam dan zamannya. Ki Hadjar Dewantara menegaskan bahwa tujuan dari pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Guru dan orangtua bertanggungjawab untuk menuntun anak dalam proses pendidikannya agar anak bebas belajar, berpikir dan mencapai keselamatan dan kebahagian berdasarkan kesusilaan (nilai dan norma) dengan menerapkan Merdeka Belajar. Semangat merdeka belajar dijadikan pedoman dan penunjuk arah dalam upaya mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dengan 6 karakter positif didalamnya yaitu, Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak muli

1.4.a.7 Demonstrasi Kontekstual Penerapan Budaya Positif

Gambar
  Oleh: CGP - 2 Filailatut Tasrika, S.Pd. Proses Pembuatan Kesepakatan Kelas Budaya Positif Saat Bermain Dan Belajar Bersama Di Kelas B  Tk ‘Aisyiyah Bustanul Athfal 4 Lawang  Langkah-langkah dalam menyusun kesepakatan kelas secara runut dan jelas  Kesepakatan kelas di TK biasa disebut sebagai aturan main, karena prinsip belajar anak usia dini adalah bermain dan belajar. Kesepakatan kelas dibuat antara guru dengan murid demi terwujudnya kelas yang menyenangkan. Guru memberi teladan dan memposisikan diri sebagai manager, sekaligus teman bagi murid. Langkah awal yang dapat dilakukan adalah mengajak murid berdiskusi tentang kelas yang diidamkan, dan cara untuk mewujudkan keinginan tersebut. Guru menuntun anak melakukan budaya positif yang sesuai tahap usianya dengan membuat kesepakatan bersama sesuai visi murid merdeka. Kesepakatan kelas dibuat menjadi poster sebagai acuan dalam bersikap budaya positif. Tindakan yang dilakukan oleh guru  Membuat pertemuan melalui video call disebab

REFLEKSI TERBIMBING MODUL 1.4.a.6 "BUDAYA POSITIF"

Gambar
 Oleh: Filailatut Tasrika, S.Pd. CGP - 2 KABUPATEN MALANG Apa kekuatan dan kelemahan saya dalam menerapkan budaya positif di sekolah/kelas? KEKUATAN SAYA 1.        Memiliki kemauan yang tinggi untuk perubahan positif 2.        Dapat menjadi teladan yang baik bagi guru dan anak didik 3.        Dapat memposisikan diri sesuai peran   guru yang dibutuhkan pada situasi apapun 4.        Memahami karakter anak didik 5.        Disiplin dalam segala hal 6.        Ramah dan sayang anak didik

AKSI NYATA 1.3 (VISI GURU PENGGERAK)

Gambar
Pelibatan Orang tua Dalam Upaya Mewujudkan Lingkungan Sekolah Sehat Yang Indah, Aman dan Nyaman untuk Anak Didik  TK 'Aisyiyah Bustanul Athfal 4 Lawang Oleh : Filailatut Tasrika, S.Pd.  CGP Angkatan 2-Kabupaten Malang A.       LATAR BELAKANG Lembaga pendidikan adalah tempat persemaian benih benih kebudayaan yang dinamis dengan segala keberagaman sejalan kodrat alam dan zaman. Setiap sekolah memiliki visi yang di impikan dan di harapkan. Visi sekolah mencerminkan karakter pendidikan disekolah tersebut. Selama mengikuti pendidikan calon guru penggerak, pendidik mendapatkan berbagai pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi pengembangan diri sendiri dan juga lembaga sekolah. Salah satunya adalah bagaimana seorang guru memiliki harapan kepada anak didiknya yang tertuang dalam visi guru bahkan menjadi visi sekolah. Visi sekolah dirumuskan berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam pendidikan disebuah lembaga sekolah. Visi dapat terwujud dengan kerjasama dan kolaborasi yang baik anta

1.3.a.10.2 JURNAL REFLEKSI MINGGU - 6

Gambar
  CGP - 2 - Kabupaten Malang Oleh: Filailatut Tasrika, S.Pd. MODEL             : 5R (Reporting, Responding, Relating, Reasoning, Reconstructing)   Sabtu, 12 Juni 2021 Reporting (Mendeskripsikan) Satu minggu berlalu, ilmu dan pengetahuan bertambah lagi di pendidikan guru penggerak ini. Inkuiri Apresiatif adalah hal baru dan istilah tersebut cukup asing di telinga saya. Dalam modul visi penggerak ini saya mendapatkan pengalaman baru yaitu mengelola program sekolah dengan menerapkan alur BAGJA. Secara praktek, sebetulnya kita telah melaksanakan tahapan alur BAGJA tersebut, hanya saja tidak tertulis langkah langkahnya. Baru sekarang saya tahu bahwa musyawarah intern bersama di sekolah mengandung penerapan alur BAGJA. Berbicara tentang BAGJA, di modul 1.3 ini CGP mendapatkan tugas untuk menerapkan alur BAGJA di sekolah. Saya mengambil tema “Menumbuhkan cinta budaya sesuai potensi anak didik”. Ide ini muncul karena lokasi lembaga saya berada masih pure desa yang kental akan tradisi

Aksi Nyata Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak

Gambar
Meningkatkan Kemandirian Anak Disekolah  Pasca Pembelajaran Jarak Jauh Selama Pandemi Melalui Pembiasaan Positif  TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal 4 Lawang CGP Angkatan 2 -Kabupaten Malang Oleh: Filailatut Tasrika, S.Pd. A.      LATAR BELAKANG Pembelajaran anak usia dini meliputi semua aspek perkembangan yang harus dioptimalkan. Nilai agama dan moral, social emosional, fisik motoric, kognitif, bahasa dan juga seni. Selama masa pandemic tahun pelajaran 2020-2021 pembelajaran di TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal 4 Lawang, dilaksanakan secara daring atau Belajar Dari Rumah. Kendala dan masalah banyak ditemukan terutama dalam upaya mengoptimalkan enam perkembangan tersebut. Guru kesulitan memantau, beberapa orang tua kesulitan untuk mengarahkan karena kesibukannya, ada juga yang tidak perduli dengan perkembangan putra putrinya. Kemampuan anak untuk mandiri sangat penting dimiliki sejak dini. Mandiri dapat membantu anak untuk memiliki rasa percaya diri dalam mengungkapkan pemikiran dan keinginanny