Aksi Nyata Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak

Meningkatkan Kemandirian Anak Disekolah  Pasca Pembelajaran Jarak Jauh Selama Pandemi Melalui Pembiasaan Positif  TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal 4 Lawang

CGP Angkatan 2 -Kabupaten Malang

Oleh: Filailatut Tasrika, S.Pd.

A.     LATAR BELAKANG

Pembelajaran anak usia dini meliputi semua aspek perkembangan yang harus dioptimalkan. Nilai agama dan moral, social emosional, fisik motoric, kognitif, bahasa dan juga seni. Selama masa pandemic tahun pelajaran 2020-2021 pembelajaran di TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal 4 Lawang, dilaksanakan secara daring atau Belajar Dari Rumah. Kendala dan masalah banyak ditemukan terutama dalam upaya mengoptimalkan enam perkembangan tersebut. Guru kesulitan memantau, beberapa orang tua kesulitan untuk mengarahkan karena kesibukannya, ada juga yang tidak perduli dengan perkembangan putra putrinya. Kemampuan anak untuk mandiri sangat penting dimiliki sejak dini. Mandiri dapat membantu anak untuk memiliki rasa percaya diri dalam mengungkapkan pemikiran dan keinginannya. Sikap mandiri melatih anak manjadi lebih tangguh dalam menghadapi masalah yang dihadapinya. Ketika anak belajar mandiri, mereka akan belajar lebih menghargai  dan mendorong rasa syukur pada segala hal yang ditemuinya. Kemandirian memberi pengalaman yang dibutuhkan untuk bertahan hidup/ lifeskill.

Salah satu ciri Profil Pelajar Pancasila adalah mandiri. Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri. Pada bulan Mei 2021 setelah libur idul fitri sekolah kami melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas dengan prorokol kesehatan. Guru melihat bahwa sebagian besar anak didik masih belum dapat mandiri dalam melakukan hal hal mudah secara sendiri, artinya masih banyak yang harus dibantu orang tuanya. Seperti membawa dan meletkkan tas sekolah, melepas dan mengenakan sepatu, dan juga terdapat anak yang masih minta ditemani masuk kelas bersama orang tuanya.

Berdasarkan pengamatan guru, beberapa anak didik masih belum mampu untuk mandiri sesuai tahap usianya, terutama anak didik kelompok A yang memang belum pernah mengalami masuk sekolah sejak awal  tahun pelajaran, dan ditemukan juga pada anak didik kelompok B yang lebih tinggi usianya. Oleh karenanya pada aksi nyata nilai dan peran guru penggerak ini, kami tergerak untuk memperbaiki sikap perilaku mandiri anak didik, dimulai dari hal yang paling ringan sampai meningkat menjadi lebih baik sesuai tahap usianya.

B.      TUJUAN AKSI NYATA

Aksi nyata Nilai dan Peran guru penggerak ini terfokus pada ciri Profil Pelajar Pancasila yaitu Mandiri. Berdasarkan masalah yang ditemui maka tujuan dari aksi nyata ini adalah:

  1. Menanamkan sikap dan perilaku mandiri sejak dini anak 
  2. Membantu anak untuk dapat mendiri di sekolah
  3. Menerapkan sikap mandiri dalam bersosialisasi, bermain dan belajar
  4. Melatih kecakapan hidup/ lifeskill anak dimulai dari yang paling sederhana

C.      DESKRIPSI AKSI NYATA

Aksi nyata dalam upaya meningkatkan kemandirian anak di sekolah di awali dari hari senin, 31 Mei 2021 sampai waktu yang tak terbatas, dikarenakan proses melatih sikap mandiri setiap anak pasti berbeda.

Langkah langkah

  1. Guru bersama teman sejawat dengan izin kepala sekolah, merancang proses kegiatan yang akan dilakukan dalam upaya meningkatkan kemandirian anak di sekolah
  2. Berkomunikasi dan mengajak orang tua untuk ikut mendukung kegiatan
  3. Guru memberi pengarahan tentang motivasi yang dapat diberikan kepada anak untuk sikap dan perilaku mandiri disekolah, antara lain:

a.      Membiasakan anak membawa dan meletakkan tas ditempatnya sendiri

b.      Melatih anak untuk melepas dan mengenakan sepatu sendiri

c.      Memotivasi anak untuk berani salam dan salim sendiri kepada guru.

d.      Melatih anak untuk berani berada diantara teman kelasnya sendiri

e.      Membiasakan anak untuk melakukan kegiatan bermain dan belajar secara mandiri

f.       Kebiasaan positif mandiri ini diterapkan juga di rumah

g.   Pembiasaan sikap mandiri dilakukan secara bertahap.

4.      Guru memberikan motivasi dan umpan balik terhadap setiap perkembangan anak

5.      Guru membuka komunikasi aktif dengan orang tua terkait perkembangan anak di rumah dan sekolah.

6.      Dokumentasi dikumpulkan dari foto, teks tulisan, video dan lainnya

7.      Guru memberikan apresiasi positif atas kerjasama orang tua

8.      Melakukan refleksi dan perbaikan

D.     HASIL DARI AKSI NYATA

Orang tua menyambut positif rencana pembelajaran kemandirian pasca pandemic ini. Mereka menyadari, bahwa sekian lama di rumah terasa ada yang kurang dari putra putri mereka, yakni pembiasaan kemandirian. Berbeda dengan aksi nyata sebelumnya, kali ini berlangsung tatap muka. Jadi guru memberikan pembiasaan mandiri di sekolah, dengan harapan dapat diterapkan di rumah. Tugas orang tua cukup memotivasi dan menceritakan keberhasilan ananda di rumah dalam pembiasaan sikap mandiri, meskipun dalam hal kecil sekalipun.

E.      PEMBELAJARAN YANG DIDAPAT DARI AKSI NYATA

1.      KEBERHASILAN

Berdasarkan pengamatan guru selama disekolah, anak anak mulai dapat menemukan sikap mandirinya melalui pembiasaan positif yang di berikan setiap hari. Antara lain membawa dan meletakkan tas di tempatnya sendiri, melepas dan mengenakan sepatu, bermain dan bersosialisasi dengan teman secara mandiri. Melalui pembiasaan ini anak didik tidak merasa bahwa mereka sedang belajar untuk mandiri. Jadi sebagian besar mereka dengan senang hati melakukannya. Lambat laun, tanpa di ingatkan pun mereka telah dapat melakukan semua kebutuhannya secara mandiri


2.      KEGAGALAN

Delapan puluh persen anak didik dapat melakukan sikap mandiri secara bertahap. Namun selama tiga minggu pelaksanaan, masih terdapat beberapa anak yang masih belum menunjukkan sikap mandirinya. Misalnya tidak mau membawa tasnya sendiri, tetapi orang tua atau pengantar nya yang membawakan, ada juga yang masih belum dapat mengenakan sepatu sendiri, dan terdapat pula anak yang masih ingin ditunggui ibunya di dalam kelas. Terkadang terjadi pula ada orangtua yang tidak tega melapas anak untuk belajar mandiri

Tetapi, semua itu bukanlah kegagalan yang mutlak karena memang sikap mandiri akan tercapai secara bertahap, tidak sekaligus. Harapan guru semoga pembiasaan yang dilakukan di sekolah dapat di aplikasikan di rumah.

 

F.       RENCANA PERBAIKAN

Sikap mandiri akan selalu diberikan di sekolah melalui pembiasaan positif, dari awal datang kesekolah sampai pulang sekolah. Perbaikan yang dapat dilakukan yaitu:

1.     Tetap konsisten memantau perkembangan anak dalam sikap kemandirian di sekolah

2.   Guru tetap memberi motivasi untuk mandiri setiap hari

3.  Menghimbau orangtua untuk melanjutkan penerapan sikap mandiri di rumah secara  berkelanjutan

4.   Membuka komunikasi dengan orangtua untuk sharing dan berbagi perkembangan anak didik dalam sikap mandiri di rumah.

A.     DOKUMENTASI KEGIATAN

Beberapa anak yang belum mandiri

Contoh Perilaku Mandiri
"membawa dan meletakkan tas sendiri"

Melepas dan mengenakan
 sepatu dan kaos kaki sendiri
Bermain, bersosialisasi, 
memenuhi kebutuhan sendiri dan lain lain

PARENTING DUNIA MAYA

  




Salam Bahagia 
Salam Merdeka Belajar

Terimakasih Kepada Segenap Keluarga Besar
TK 'AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 4 LAWANG















Komentar

Postingan populer dari blog ini

3.1.a.4.1. Eksplorasi Konsep - Prinsip Pengambilan Keputusan

3.2.a.4. Eksplorasi Konsep - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya Pembelajaran 2.1

3.1.a.4.3. Forum Diskusi - Eksplorasi Konsep Forum Diskusi Eksplorasi Konsep