GURU MELEK IT "PENGALAMAN PPG DALAM JABATAN 2018"

oleh Filailatut Tasrika, S.Pd.

Abad 21 dikenal dengan sebutan generasi 4.0. Setiap orang dari kecil sampai dewasa yang hidup di abad ini, mau tidak mau harus siap menghadapi era 4.0. Di segala lini kehidupan terimbas oleh pergerakan era 4.0. Begitu pula dengan dunia pendidikan. Perkembangan zaman, menuntut guru harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi  dalam kegiatan pembelajaran. Tak terkecuali sebagai guru PAUD/TK. Penggunaan teknologi dalam proses belajar mengajar semakin banyak diterapkan di sekolah-sekolah, dari jenjang TK, SD, SMP, SMA, PT bahkan instansi dalam dunia pendidikan selalu meng update informasinya melalui dunia maya "digital" 

Kegiatan belajar dengan menggunakan variasi IT untuk media belajar menjadi lebih menarik, tidak membosankan dan mudah dipahami. Seandainya guru tidak mau membekali dan mepersiapkan diri maka guru akan tertinggal jauh oleh peserta didiknya yang memang mereka hidup di generasi milineal yang serba digital. Tak dapat disangkal zaman sekarang, bahkan anak usia 1 tahun pun sudah dapat mengoperasikan IT walau sebatas HP dan android. 

Keuntungan guru yang mau mengembangkan diri untuk melek IT sangat berguna dalam upaya mengembangkan keprofesionalismenya sebagai seorang pendidik. Masyarakat pun membutuhkan lembaga pendidikan untuk anaknya akan memilih sekolah yang dalam tanda kutip gurunya dapat menguasai  dan menggunakan IT dalam pembelajarannya. Maka tak heran jika terdapat sekolah yang ditinggalkan oleh peminatnya, dikarenakan pembelajaran yang monoton dan konvensional terus menerus, tanpa variasi yang kreatif.

Sedikit berbagi pengalaman saya ketika mengikuti program PPG 2018, yang diawali dengan pretest PPG  2017di TUK yang ditunjuk oleh dinas kabupaten, alhamdulillah sekali jalan dapat lulus di kesempatan pertama. Waktu itu bersama banyak guru TK se Kabupaten diharuskan mengerjakan soal melalui online. Banyak guru muda yang sudah mampu mengoperasikan alat teknologi tersebut dengan mudah, namun ada pula beberapa orang yang merasa kesulitan dan terkesan kikuk. Dalam hati saya bersyukur, telah belajar IT sebelumnya, walaupun singkat saat menempuh kuliah S1 PAUD.

Dinyatakan lulus, ternyata langkah selanjutnya adalah melaksanakan Pembelajaran Online yang dengan istilah DARING (dalam jaringan) selama kurang lebih 3 bulan. Setiap hari harus rajin membuka jaringan Brightspace untuk membaca dan menjawab tugas tugas modul pedagogik dan profesional yang harus diselesaikan dan dikirim secara online.Total ada 12 modul. Setiap tugas berbatas waktu, alias harus di upload sebelum tanggal batas yang ditentukan. Terdapat ujian formatif dan juga sumatif di setiap modul. Suka dan duka datang silih berganti,  Jaringan internet terkadang menjadi kendala tersendiri. Sungguh pengetahuan akan IT sangat diperlukan saat DARING. IT digunakan untuk mencari sumber belajar selain modul, Siang malam ketika ada kesempatan, kami selalu di depan laptop. Alhamdulillah kami ber 28 lulus Daring dan lanjut untuk Workshop selama kurang lebih 3 bulan.

Workshop di LPTK pun pengetahuan IT sangat dibutuhkan, perlu diketahui, segala informasi yang berkaitan dengan PPG disampaikan secara online. Peserta yang enggan dan malas membuka situs resminya, bisa jadi tertinggal informasi penting. Disinilah pentingnya rajin dan berani dalam membuka situs situs tersebut, selain itu IT dipergunakan untuk mencari ilmu berkenaan dengan materi workshop yang diberikan. Usai workshop, dilanjutkan dengan Peerteaching, dan PPL. Kemampuan peserta diujikan lagi dalam UKMPPG yang terdiri dari UKIN  (uji kinerja) dan UP (uji pengetahuan). Maka dari itu himbauan kepada pendidik, khususnya guru TK Mari dimulai dari diri sendiri untuk berani mengenal IT, dengan mengenal kita dapat melek IT dan dapat mentransfer ilmu kita kepada anak didik di sekolah. Sehingga pembelajaran menjadi lebih variatif, menarik, dan menyenangkan.

Demikian sekilas coretan pengalaman PPG 2018 dari saya, semoga bermanfaat.

"Salam Rindu 

untuk semua teman se perjuangan Peserta PPG DALJAB UNESA 2018"