3.3.a.9. Koneksi Antarmateri Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

 Oleh: Filailatut Tasrika, S.Pd.

Klik Portofolio guru penggerak

CGP Angkatan 2 Kabupaten Malang

Lembaga pendidikan merupakan sebuah miniatur kecil yang menggambarkan sebuah tatanan masyarakat. didalamnya. Sekolah sebagai suatu komunitas pasti membutuhkan pendukung untuk keberlangsungan program pendidikan yang di rencanakan. Layaknya sebuah masyarakat, maka didalamnya terdapat hubungan timbal balik yang saling membutuhkan. Aset yang dimiliki sekolahadalah kekuatan penunjang yang dapat berkontribusi pada program program sekolah. Bagaimana aset tersebut dapat berdaya untuk sekolah, maka modal manusia terutama warga sekolah memiliki peran penting dalam upaya memberdayakan 6 aset lainnya. Program sekolah yang berdampak pada murid, diselaraskan dengan 7 aset yang dimiliki, sehingga dapat berjalan lancar, berkelnjutan dan bermakna.

Program sekolah yang berdampak pada murid sebagai implementasi dari visi dan misi sekolah yang telah disusun. Setiap program sekolah yang di cita –citakan dilakukan dengan langkah langkah yang tepat, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, refleksi, perbaikan dan tindak lanjut yang berkesinambungan. Kolaborasi dalam perencanaan program dibutuhkan untuk mencapai hasil yang maksimal . maka aset sekolah merupakan kolaborator yang sempurna sebagai pendukung suatu program sekolah yang berpihak pada murid. Melalui alur BAGJA, sekolah dapat menentukan tahapan demi tahapan lankah yang tepat dalam menyusun suatu program sekolah. Perubahan positif yang berdampak pada murid dapat terjawab dengan aspiratif melalui pertanyaan pertanyaan yang inspiratif pada setiap tahapan alur BAGJA.

Alur BAGJA menghasilkan proses runtut yang dapat kita jadikan sebagai panduan dalam melaksanakan suatu program sekolah. Menemukan strategi dan metode tepat, rencana dan solusi yang sesuai, tokoh yang terlibat, serta permasalahan lainnya yang dapat dipetakan berdasarkan resiko yang akan muncul dapat diminimalisir dengan kolaborasi yang selaras. 

Strategi dalam pengelolaan program yang berdampak pada murid, salah satunya adalah MELR (Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting) dengan penjelasan sebagai berikut:

Monitoring

Monitoring adalah suatu aktivitas menghimpun informasi dan analisis internal dari sebuah proyek atau program. Monitoring dilakukan secara rutin dan berulang ulang untuk mengumpulkan data, memantau perkembangan dan perubahan yang terjadi selama kegiatan berlangsung. Apakah pelaksanaan sudah sesuai dengan rencana ataukah ada yang terlewat, ataukah tidak sesuai dengan program awal yang digagas, dan seterusnya.

Evaluation

Evaluasi merupakan sebuah penilaian secara periodik dan berulang ulang pada satu program yang telah selesai. Evaluasi dapat melibatkan pihak luar yang independen. Dalam hal ini, sekolah dapat melibatkan seluruh warga sekolah sebagai evaluator. Ada murid, guru, kepala sekolah, orangtua, nara sumber, dan bahkan warga sekitar sekolah. 

Tujuan dari evaluasi antara lain: 

  • Untuk mengetahui sejauh mana tujuan dari Perencanaan Program dapat tercapai
  • Memberikan data tentang manfaat atau dampak yang diperoleh anak didik dari sebuah program
  • Mengetahui besar kecilnya resiko yang muncul saat pelaksanaan sehingga dapat diputuskan apakah program dilanjutkan, diperluasan, atau bahkan dihentikan 
  • Dapat memberikan masukan untuk modifikasi dan perbaikan program selanjutnya
  • Memperoleh data dan informasi tentang 
  • Faktor Pendukung dan Penghambat Program
  • Sebagai sarana untuk memberi motivasi dan pembinaan kepada pengelola dan pelaksana program

Learning 

Dr. Roger Greenway merancang kerangka kerja pembelajaran (learning) melalui empat tingkat model yang disebut 4F, meliputi: 

  • Fact (fakta): catatan obyektif tentang apa yang terjadi
  • Feeling (perasaan) : reaksi emosional terhadap situasi yang terjadi
  • Finding: pembelajaran konkret yang dapat diambil dari situasi tersebut
  • Future (masa depan): menyusun pembelajaran digunakan dimasa depan

Reporting

Reporting atau laporan merupakan media bagi seorang pimpinan dalam mengiinformasikan atau memberikan masukan untuk setiap pengambilan keputusan. Laporan harus akurat, lengkap, obyektif. Laporan menyajikan informasi dengan cara khusus tertulis dan terkumpul dalam kertas kerja, dengan tujuan memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami bagi pembaca, biasanya di buat dalam rangka akhir sebuah program kegiatan.

Manajemen Resiko

Manajemen resiko merupakan langkah awal yang dilakukan untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi dalam perencanaan dan pelaksanaan suatu program pendidikan. Langkah ini diambil untuk dapat mengidentifikasi, mengukur, mengendalikan dan mengevaluasi resiko yang muncul dari pelaksanaan program. Terdapat tipe resiko dalam dunia pendidikan, antara lain: 

  • Resiko strategis: berkenaan dengan kemampuan dalam mencapai tujuan program
  • Resiko keuangan: berhubungan dengan kemungkinan berkurangnya aset
  • Resiko operasional: terkait dengan keberlangsungan proses manajemen
  • Resiko pemenuhan: resiko terhadap kemampuan proses dan prosedur internal yang sesuai hukum dan peraturan yang berlaku
  • Resiko reputasi: berkaitan dengan nama baik suatu lembaga sekolah

Tahapan langkah melakukan manajemen resiko meliputi, a) identifikasi jenis resiko, b) pengukuran resiko, c) melakukan strategi dalam mengendalikan resiko dan, d) melakukan evaluasi terus menerus, maju dan berkelanjutan.sekolah perlu melakukan pemetaan terhadap aset aset yang dimilikinya agar dapat mengetahui kekuatan aset yang dapat diberdayakan dalam rangka mendukung program sekolah yang berpihak pada murid.

Koneksi modul 3.3 dengan modul sebelumnya

Koneksi modul 3.3 dangan paket modul 1

Filosofi Ki Hadjar Dewantara menyatakan bahwa, Pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Proses merdeka belajar yang digagas untuk mengembangkan potensi anak didik sesuai kodrat alam dan zamannya terangkum dalam visi dan misi sekolah akan dapat terwujud secara maksimal melalui program program sekolah ideal yang berpihak pada murid. Disini guru berperan sebagai menajerial dalam pengelolaan program tersebut minimal dimulai dari kelas sendiri melalui kesepakatan bersama antar warga kelas. Selanjutnya guru dapat berperan dalam pengelolaan program sekolah secara luas yang melingkupi seluruh warga sekolah.Program sekolah dapat dirancang dan susun melalui perencanaan yang baik dan runtut. Kolaborasi dibutuhkan untuk memaksimalkan hasil yang ingin dicapai. Dalam membuat perencanaan progrma, sekolah dapat melakukan perencanaan melalui alur BAGJA. Sebuah alur dengan mengedepankan kekuatan yang dimiliki untuk dioptimalkan dalam mendukung suatu program.

Koneksi modul 3.3 dengan paket modul 2

Keterkaitan dengan pembelajaran berdiferensiasi. Penyusunan dan pengelolaan program sekolah merupakan salah satu implementasi untuk mewadahi dan menfasilitasi bakat dan minat anak didik yang diferen satu dengan lainnya. Sekolah dapat membuat suatu program sekolah dengan melakukan survey keinginan anak didik dan mewujudkannya dalam program yang ideal yang beragam, bermakna dan berkelanjutan. Diharapkan suatu program sekolah juga memperhatikan pada aspek perkembangan sosial emosional murid dengan harapan, melalui program yang disusun dapat berdampak positif pada anak didik dalam mengenal dirinya, orang disekitarnya dan tanggungjawabnya. serta menumbuhkan karakter karakter positif sesuai dalam profil pelajar pancasila

Koneksi modul 3.3 dengan paket modul 3

Pengelolaan program sekolah yang berdampak pada murid membutuhkan suatu pengambilan keputusan yang tepat. Dimana didalamnya terdapat pelaku program yang terlibat. Sehingga dalamkeputusannya perlu dilakukan langkah langkah yang runtut dengan memperhatikan paradigma, prinsip dan langkah pengambilan keputusan, agar program yang didapatkan dapat disetujui oleh semua pihak dengan baik. Langkah awal dari sebuah program adalah dengan memperhatikan aset yang dimiliki sekolah. Pemetaan yang tepat dapat dijadikan sebagai acuan dalam memberdayakan aset tersebut untuk mendukung program sekolah yang berdampak pada murid. Kolaborasi sangat dibutuhkan, maka dari ke 7 aset yang dimiliki satu sama lain dapat saling mengisi mewujudkan program yang didambakan seluruh warga sekolah. 




SALAM GURU PENGGERAK

SALAM MERDEKA BELAJAR



Komentar

Postingan populer dari blog ini

3.1.a.4.1. Eksplorasi Konsep - Prinsip Pengambilan Keputusan

3.2.a.4. Eksplorasi Konsep - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya Pembelajaran 2.1

3.1.a.5.1. Ruang Kolaborasi - Kerja Kelompok