3.2.a.10.1 Jurnal Refleksi Minggu - 20
Oleh: Filailatut Tasrika, S.Pd.
CGP Angkatan 2 Kabupatan Malang
MODEL 4C (Connection, Challenge, Concept, Change)
Connection
Modul 3.2 ini membahas tentang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya. Materi berkaitan dengan cara berpikir seseorang termasuk guru dalam menghadapi kondisi di lingkungannya, dengan pendekatan berbasis masalah dan juga pendekatan berbasis aset. Banyak sekali pengetahuan yang saya dapatkan dari modul ini, saya merasa di latih agar mampu mendeteksi, menganalisis, memilah, memilih memanfaatkan segala sumber daya yang ada disekitarnya untuk menjadi pendukung bagi terwujudnya pendidikan yang di idamkan lembaga sekolah. Langkah alur berjalan sampai pada demonstrasi kontekstual, setelah sebelumnya kami berkolaborasi dalam kelompok satu daerah. Disini kami belajar memetakan aset yang ada di daerah untuk dijadikan pendukung sekolah. Kami mendapatkan pencerahan dari beberapa kelompok dan mengadopsi rencana aset yang dapat di berdayakan di daerah kami. Sungguh sangat bermanfaat bagi saya pribadi dan tentu bagi lembaga saya. Dalam demonstrasi kontekstual saya berdiskusi dengan rekan sejawat apa dan siapa aset yang kami miliki di sekolah. Bagaimana peran dan kekuatan yang dapat di berdayakan, sejak kapan dan sampai kapan aset tersebut dapat mendukung kami, dan sebagainya.
Challenge
Mencermati proses diskusi dan kolaborasi kelompok tersebut, saya mendapatkan masukan yang positif, tentang apa dan bagaimana sebuah aset dapat berdaya untuk sekolah kita. Modal politik, adalah hal baru bagi saya. Selama ini politik dikonotasikan dengan tokoh politik yang notabene selalu memanfaatkan apapun demi mewujudkan cita cita dirinya sebagai politikus. Setelah diskusi ini, saya berpendapat ternyata bukan hanya politikus kelas atas yang termasuk modal politik, bahkan ditingkat desa pun terdapat modal politik yang dapat mendukung sekolah kita, contoh nyatanya adalah kantor desa dengan aparatnya (kepala desa dan jajaran di bawahnya), ada BABINSA dengan dukungan keamanannya, Bidan Desa dan POSYANDU dengan pantauan kesehatannya, dan sebagainya.
Concept
Konsep yang saya dapatkan, bahwa pendekatan berbasis aset adalah dengan menganalisis kekuatan yang dapat kita berdayakan untuk sekolah kita. Jika boleh saya katakan bahwa pendekatan berbasis aset adalah pendekatan berpikir berbasis kekuatan. Melalui pengetahuan dan materi modul 3.2 ini saya memiliki modal untuk menerapkan di lembaga saya, dalam memetakan dan memilih aset yang dapat dimanfaatkan. Baik pada saat saya berada di depan kelas, saat berhadapan dengan orangtua, maupun saat berada dalam komunitas guru.
Change
Materi tentang pendekatan berbasis aset, menambah wawasan saya tentang 7 aset yang dapat dijadikan mitra bersama, membuat saya lebih berani untuk "urun rembug" kepada kepala sekolah dan rekan sejawat, tentang apa dan bagaimana kita mendapatkan aset untuk sekolah kita. Apapun bisa diberdayakan, asalkan dengan komitmen yang jelas dan dukungan pada pendidikan. Dilembaga 'Aisyiyah Muhammadiyah seperti sekolah saya, sudah sangat lengkap aset dari ORTOM (organisasi otonomi Muhmmadiyah) yang konsisten dalam mendukung pendidikan, mulai dari tingkat PAUD sampai Perguruan Tinggi, dan kami selalu terbuka kepada semua pihak yang bersedia dan peduli dengan program pendidikan untuk membuat komitmen bersama. Sebagai salah satu aset di sekolah ini, saya akan selalu mengembangkan diri dan berdo'a, semoga saya dapat memberikan yang terbaik kepada lembaga dan anak didik
Salam Guru Penggerak
Salam Merdeka Belajar
Komentar
Posting Komentar