3.1.a.6 Refleksi Terbimbing Pengambilan Keputusan

 Oleh: Filailatut Tasrika, S.Pd.

CGP Angkatan 2 Kabupaten Malang

Bagaimana/sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Pemahaman yang dapat saya ambil dari materi ini bahwa dilema etika terjadi ketika seseorang harus memilih diantara 2 pilihan yang secara moral benar tetapi bertentangan (benar lawan benar). Sedangkan Bujukan moral terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah.
Paradigma pengambilan keputusan berkaitan dengan nilai nilai kehidupan yang bertentangan seperti cinta kasih sayang, kebenaran, keadilan kebebasan, persatuan, toleransi tanggungjawab dan penghargaan hidup. Ketika kasus dilema etika muncul, dapat dikategorikan pada salah satu dari paradigma yang ada. untuk dijadikan sebagai acuan mengambil keputusan, dan dihubungkan dengan prinsip yang tepat dari 3 prinsip yang ada. Setelah melakukan 9 langkah pengujian keputusan akan ditemukan paradigma dan prinsip yang lebih sesuai untuk mengambil keputusan yang tepat. Tentu dengan pertimbangan pertimbangan matang terkait nilai nilai yang bertentangan diatas, sejauh tidak melanggar hukum, paradigma dan prinsip pengambilan keputusan diawal dapat berubah diakhir dan akan lebih fleksibel dalam pengambilan keputusan akhir. 

Tuliskan pengalaman Anda dalam menggunakan ketiga materi tersebut dalam proses Anda mengambil keputusan dalam situasi dilema etika yang Anda hadapi selama ini.  Anda dapat juga menulis tentang sebuah situasi dilema etika yang dihadapi oleh orang lain serta keputusan yang diambil. Berilah ulasan berdasarkan 3 materi yang telah Anda pelajari di modul ini.

Pengalaman dilema etika saya: ketika harus memberikan raport dan menuliskan ijazah pada anak didik TK yang tidak mau mengikuti pebelajaran daring pada semester 2. Padahal sebelumnya di semester 1 anak tersebut aktif mengikuti daring. Anak tersebut kelompok B sudah berusia 7 tahun lebih sedikit. Saya telah berupaya sedemikian rupa agar anak dapat belajar daring dalam PJJ. Tetapi sama sekali tidak ada respon. Menjelang kelulusan si Ibu anak ini minta dibuatkan raport dan ijazah.

Diawal Saya akan menjelaskan pada ibu anak tersebut bahwa dalam aturan sekolah anak didik harus aktif mengikuti kegiatan pembelajaran sebagai syarat untuk mendapatkan raport/ ijazah
saya menggunakan prinsip Berpikir Berbasis Peraturan (Rule Based Thinking), Karena  mengacu pada aturan dan tata tertib sekolah yang telah disepakati diawal tahun pelajaran baru. Dan sebagai guru saya harus dapat menjunjung tinggi komitmen dan aturan sekolah. 
Setelah itu saya melakukan 9 pengujian pengambilan keputusan, dari mengenali nilai nilai yang saling bertentangan, siapa saja yang terlibat, fakta fakta, pengujian benar dan salah (meliputi uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji halaman koran, panutan)  dan seterusnya.. disini saya mulai mengalami kegalauan dan dilema. Dimana saya harus menjalankan aturan sekolah, atau menuruti keinginan si ibu tersebut mengingat anak sudah berusia 7 tahun lebih (masa masuk SD).Akhirnya saya menggunakan paradigma Rasa keadilan lawan rasa kasihan (Justice vs mercy) dan melakukan prinsip resolusi Berpikir Berbasis Peduli (Care Based Thinking) dengan pertimbangan anak sudah mencapai usia SD. Setelah itu saya melakukan investigasi trilema dengan memberi 2 opsi yang dapat dilakukan yaitu antara memberikan raport kosong dan menuliskan ijazanya atau memberikan serangkaian observasi 6 aspek perkembangan selama beberapa hari, dan menuliskan raport sesuai hasil observasi serta membuatkan ijazah, Dan akhirnya saya mengambil keputusan opsi yang kedua dengan pertimbangan bahwa anak tersebut sudah berusia 7 lebih yang harusnya masuk SD dan karena sebelumnya anak telah mengikuti pembelajaran pada semester 1. Refleksi yang dapat diambil, bahwa dalam mengambil keputusan perlu dipertimbangkan segala aspeknya dengan matang dan bijaksna.

Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dalam situasi moral dilema? Kalau pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Sebelum mempelajari materi ini, setelah saya ingat kembali sudah sering saya dan teman teman jumpai kasus dilema di lapangan. Biasanya kami melakukan pengambilan keputusan dengan bermusyawarah antar guru dan Kepala sekolah. Kami ambil keputusan yang terbaik bagi semuanya.

Bagaimana dampak mempelajari materi ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Materi ini sangat berguna dan menambah wawasan saya untuk lebih bijaksana dalam mengambil keputusan di saat menemukan dilema di lapangan, dengan memahami alur dan langkah langkahnya tentu dapat bermanfaat pada kami dalam mengambil keputusan yang paling tepat dan bijaksana

Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran?

Tentu setiap materi di Modul PGP ini sangat bermanfaat bagi kami sebagai seorang guru, untuk modul 3.1 ini bermanfaat bagi kami minimal dalam mengambil keputusan pembelajaran di kelas

Selain konsep-konsep tersebut, adakah hal-hal lain yang menurut Anda penting untuk dipelajari dalam proses pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran?

Seperti uraian saya diatas, sebaiknya dalam mengambil keputusan tetap menhadirkan musyawarah dalam mengambil keputusan, terutama jika dilema tersebut terkait dengan pembelajaran dikelas dan kkebijakan lembaga sekolah.

Salam Guru Penggerak
Salam Merdeka Belajar



Komentar

Postingan populer dari blog ini

3.1.a.4.1. Eksplorasi Konsep - Prinsip Pengambilan Keputusan

3.2.a.4. Eksplorasi Konsep - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya Pembelajaran 2.1

3.1.a.5.1. Ruang Kolaborasi - Kerja Kelompok