BERMAIN SAMBIL BELAJAR DI TK
oleh: Filailatut Tasrika, S.Pd.
TK merupakan masa masa yang terindah, masa masa emas dimana tumbuh kembang sangat perlu diperhatikan untuk mengoptimalkan segala aspek kemampuan pada diri anak. Masa emas (golden age) adalah masa dimana rasa ingin tahu yang besar bagi anak dalam segala hal di sekitarnya.
Pendidik dan orang tua merupakan fasilitator yang harus dapat memahami karakteristik mereka dalam meamahami segala keadaan yang ada disekitarnya.
Sebagai guru PAUD/TK, seyogyanya dapat berperan aktif dalam usaha mengembangkan kemampuan anak didiknya. Anak usia 4-6 tahun dikenalkan dengan pendidikan yang dapat mengembangkan aspek kemampuannya meliputi, Nilai Agama dan Moral, Sosial Emosional, Fisik Motorik, Kognitif, Bahasa dan Seni.
Langkah yang diambil dalam pendidikan 6 aspek tersebut tentu tidak boleh dilaksanakan dengan otoriter, karena anak anak usia 4-6 tahun adalah masa masa bermain. Sebagai guru/ pendidik harus dapat mengembangkan berbagai permainan di TK yang bertujuan untuk mengembangkan berbagi aspek kemampuannya secara optimal.
Melalui bermain diharapkan anak dapat memiliki kemampuan baru yang bermanfaat bagi dirinya dalam menghadapi kehidupan sehari hari. Dari yang paling sederhana sampai pada yang lebih kompleks. Guru PAUD/TK wajib memiliki keterampilan untuk menciptakan permainan yang menggugah minat anak untuk belajar.
*Berbagai jenis kegiatan bermain anak antara lain:
a. Bermain Aktif
Kegiatan bermain aktif, anak melakukan aktivitas gerakan yang melibatkan seluruh indera dan anggota tubuhnya. Diantara jenis kegiatan bermain aktif adalah :
1. Tactile Play
Merupakan kegiatan bermain yang meningkatkan keterampilan jari jemari anak serta membantu anak memahami dunia sekitarnya melalui alat perabaan dan penglihatnnya. Permainan ini dalam rangka mengoptimalkan kemampuan motorik halus anak dengan meningkatkan kemampuan koordinasi penglihatan dan sensor perabaan.
2. Functional Play
Bermain Fungsional/Functional Play adalah kegiatan bermain yang melibatkan panca indera dan kemampuan gerakan motorik dalam rangka mengembangkan aspek motorik kasar dan halus anak.
3. Constructive Play
Permainan yang mengutamakan anak untuk membangun atau membentuk bangunan dengan media balok, lego dan sebagainya dalam rangka mengembangkan kognitif anak.
4. Creative Play
Permainan yang memungkinkan anak menciptakan berbagai kreasi dari imajinasinya sendiri. Anak dapat menuangkan ide dan gagasannya sendiri dalam bermain
5. Symbolic /Dramatic Play
Permainan dimana anak memegang suatu peran tertentu, baik dengan menggunakan benda ataupun memerankan diri sendiri.
6. Play Games
Permainan yang dilakukan menurut aturan tertentu dan bersifat kompetisi/ persaingan. Lomba dan persaingan dapat memngembangkan aspek Sosial emosional anak, sehingga dapat mengenal arti menang, kalah, jujur, kerjasama, dan berbagai emosi diri lainnya yang harus dikenal anak.
b. Bermain Pasif
Kegiatan bermain pasif tidak melibatkan banyak gerakan tubuh anak, tetapi hanya melibatkan sebagian indera saja terutama pendengaran dan penglihatan.
Kegiatan bermain pasif diantaranya adalah Receptive Play, yaitu permainan dimana anak menerima kesan-kesan yang membuat jiwanya sendiri menjadi aktif (bukan fisik yang aktif) melalui mendengarkan dan memahami apa yang dia dengar dan ia lihat.
contoh kegiatan bermain pasif
- membaca
- menonton film/ video
- mendengar lagu
- mendengar musik
Pembelajaran melalui permainan ini akan dapat menumbuhkan minat belajar anak sehingga kemampuannya dapat meningkat secara optimal.
Benar, ketika anak belajar dengan senang maka ilmu yang mereka terima akan masuk dengan mudah
BalasHapus